Mahasiswa Prodi Perbandingan Mazhab UIN Sunan Kalijaga Berkontribusi dalam Wacana Ecocracy: Menghubungkan Mistik Kejawen dan Ketahanan Demokrasi di ICIR ke-7 UGM
UIN Sunan Kalijaga Berkontribusi dalam Wacana Ecocracy: Menghubungkan Mistik Kejawen dan Ketahanan Demokrasi di ICIR ke-7 UGM
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menegaskan perannya dalam studi lintas-budaya dan ekologi spiritual dengan mengirimkan mahasiswa delegasi, Raja Maulana Syahid Munawar dalam forum akademik strategis The 7th International Conference and Consolidation on Indigenous Religions (ICIR). Konferensi yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 23–25 Oktober 2025 ini mengangkat tema sentral "Ecocracy: Power to the People, Justice for All Planetary Community".
Raja Maulana Syahid Munawar mewakili UIN Sunan Kalijaga, hadir untuk mempresentasikan temuan penelitiannya yang berjudul "Mistik Islam Kejawen dalam Pemikiran Raden Ngabehi Ronggowarsito: Telaah Historis-Filosofis Perspektif Simuh dan Relevansinya Terhadap Dinamika Penghayat Kepercayaan di Indonesia Kontemporer".
Presentasi ini disajikan dalam Sesi Panel Offline 2 pada hari pertama, Kamis, 23 Oktober 2025. Panel yang dimoderatori oleh Hendrikus Paulus Kaunang (CRCS) ini berfokus pada "From Kejawen Mysticism to Posthumanism: Reflections on Indonesian Philosophical Traditions" serta dihadiri oleh Ketua Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) Romo Hadi Prajoko.
Kajian yang dibawakan oleh Raja Maulana Syahid Munawar menganalisis bagaimana Raden Ngabehi Ronggowarsito, melalui karya-karya kuncinya seperti Serat Kalatidha dan Wirid Hidayat Jati, berhasil mensinergikan tasawuf Islam dengan spiritualitas lokal Jawa. Secara filosofis, pandangan dunia Ronggowarsito tentang hubungan manusia, Tuhan, dan alam semesta menjadi relevan sebagai landasan teoretis untuk memahami Ecocracy, sebuah proses demokratis dan spiritual yang digunakan oleh Masyarakat Adat dan Penghayat untuk mempertahankan pengetahuan lokal mereka dari ancaman pembangunan eksploitatif.
Keikutsertaan UIN Sunan Kalijaga dalam ICIR ke-7 ini, terutama dalam sesi yang membahas tradisi filsafat dan ekologi sakral, menunjukkan komitmen institusi untuk menjembatani studi keislaman formal dengan kearifan spiritual lokal dan perjuangan keadilan sosial. Hal ini sejalan dengan tema besar konferensi yang tidak hanya berfokus pada pertukaran akademik, tetapi juga Konsolidasi jaringan aktivis, komunitas, dan akademisi untuk memperkuat ruang sipil dan ketahanan demokrasi di Indonesia.
Partisipasi aktif dalam forum lintas-disiplin seperti ICIR merupakan bagian integral dari misi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk terus mendorong keterlibatan mahasiswa dan akademisi dalam wacana global yang sensitif terhadap isu keadilan interseksional dan keberlanjutan lingkungan.
